Selasa, 04 November 2008

Tugas Menetapkan Objective Dan Mengelola Stakeholders

Public relatons (PR) memerlukan strukur yang fleksibel,organik,responsif,dan kreatif. selain memerlukan pendidikan dan intelektualitas, juga dibutuhkan orang yg berbakat dalam berkumunikasi. untuk mementapkan kerja seorang praktisi PR dalam iklim yang organik,dibutuhkan adanya objectif. Objectif adalahtitik spesifik yang hendak di tuju.

Ada dua macam corporate goals, yakni :

1. Official Goals

2. Operative Goals

SYARAT SEBUAH OBJECTIVE

ObjectivePR dapat di definisikan sebagai suatu pernyataan tertulis dan jelas tentang hal-hal yang mesti dicapaipada bagian PR selama kut\run waktu tertentu (misalnya setahun), dengan menggunakan ukuran tertentu yang masuk akal, dan konsisten dengan objective perusahaaan secara menyeluruh (overall company objective)

secara garis besar, untuk memperoleh pegangan yang memadai, objective public relation hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut

1. Harus dinyatakan secara tertulis.

2. Harus dinyatakan secara jelas dan singkat.

3. Harus spesifik pada batasan tertentu.

4. Harus mencakup batasan waktu yang spesifik.

5. Objective harus dapat dinyatakan dalam ukuran yang terukur.

6. Objective PR harus konsisten dengan objective perusahaan secara menyeluruh.

7. Objective harus dapat di jangkau, tetapi tetap memberi tempat yang menantang untuk merangsang usaha.

OBJECTIVE PR DAN PEMASARAN

Lima model yang menghubungkan PR dengan merketing

1. Terpisah tetapi fungsinya sama.

2. Sama fungsinya tetapi tumpang tindih.

3. Pemasaran sebagai fungsi yang lebih dominan.

4. PR sebagai fungsi yang lebih dominan.

5. Pemasaran dan PR mempunyai fungsi yang sama.

MENGELOLA STAKEHOLDERS

Suatu perusahaan yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan iu sendiri maupun di dalam. Tugas PR dalam hal ini adalah membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi.Pihak-pihak tersebut biasa di sebut stakeholders. Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun diluar perusahaaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

STAKEHOLDER INTERNAL

unsur-unsur yang ada di dalam stakeholder adalah sebagai berikut :

1. Pemegang Saham

Pemegang Saham atau pemilik perusahaan di kebanyakannegara yang baru mulai melakukan industrinya ternyata mempunyai kekusaan yang sangat besar.Hal ini disebabkan oleh karena masihmudanyausia perusahaaan dan seluruh karyawan mengindetikkan pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan.

2. Manajer dan Top Executives

Manajer dan Top executive merupakan bagian dari khalayak sasaran PR kerena :

1. Manajer merupakan sumber berita majalah bisnis dan ekonomi.

2. Manajer adalah sasaran pembajakan bagi perusahaan lain.

STAKEHOLDERS EKSTERNAL

Stakeholders eksternal dalah unsur-unsur yang berada diluar kendali perusahaan (uncontrollable).

Para pemimpin perusahaaan umumnya di bekali dengan teknik untuk mendesain organisasinya sesuai dengan keadaan lingkungan eksternalnya. unsur dalam lingkungan itu dapat di lihat dalam dua hal :

1. KOmpleksitas Lingkungan

2. Stabilitas Lingkungan.

berikut ini beberapa unsur stakeholders eksternal yang dianggap penting.

1. konsumen

2. Bank

3. Pemerintah

4. pesaing

5.komunitas

Sabtu, 01 November 2008

Tugas Manajemen Humas

HUMAS PEMERINTAHAN HARUS CIPTAKAN CITRA POSITIF INDONESIA

Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Humas lembaga pemerintahan harus bisa menjaga citra positif Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. SBY meminta kepada Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) sebagai wadah perkumpulan para humas lembaga pemerintahan untuk ikut berperan menciptakan citra positif Indonesia.

”Bakohumas harus bisa menjaga citra positif Indonesia, sebagai upaya menangkal persepsi salah tentang negara kita khususnya di mata internasional,” ucap Presiden SBY dalam sambutannya pada pertemuan tahunan Bakohumas tingkat nasional yang dihadiri 650 peserta di Hotel Sahid, Kuta, Bali, Kamis (30/8).

Bakohumas merupakan perkumpulan humas lembaga pemerintahan baik Departemen, Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND), Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), Pemerintah Daerah (Pemda), Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepolisian Daerah (Polda).

Presiden SBY kepada para anggota Bakohumas memberikan lima strategi untuk dapat menjalankan fungsi humas dengan baik. Pertama, humas harus menyampaikan berita yang benar. Kedua, dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Ketiga, memakai bahasa yang tepat agar dipahami masyarakat. Keempat, menggunakan teknologi serta kelima melakukan evaluasi terhadap informasi tersebut apakah telah dipahami dengan baik oleh masyarakat.

Pascakrisis, menurut SBY Indonesia masih sering dirugikan oleh negara lain akibat informasi dan persepsi yang keliru menyangkut masalah sosial dan gangguan keamanan yang muncul. Akibat tudingan itu, menimbulkan pencitraan negatif. Untuk itu, menjadi tugas semua pihak termasuk Bakohumas untuk memberi informasi sebaik mungkin agar bisa meminimalkan persepsi keliru tersebut.

Selain Presiden SBY, pertemuan tahunan Bakohumas tingkat nasional juga dihadiri Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Taufik Effendi.

Hadir pula, Gubernur Bali I Dewa Made Beratha, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Wayan Rai, Sekretaris Jenderal Depkominfo Ashwin Sasongko Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Widiadnyana Merati, dan Deputi Mensesneg Sumber Daya Manusia Bambang Prijatno.

Menurut Menkominfo Muhammad Nuh, praktisi humas pemerintahan mempunyai tiga tugas utama yaitu, membantu kelancaran arus informasi antar lembaga pemerintahan, dan antara pemerintah dengan masyarakat. Mengadakan koordinasi dan kerjasama antar humas pemerintahan baik Departemen, LPND, BUMN dan Pemda, serta tugas terakhir merencanakan dan melaksanakan kegiatan kehumasan secara optimal.

M. Nuh mengatakan humas pemerintah sebetulnya memiliki potensi sangat besar. Di tingkat kabupaten/kota terdapat lebih dari 400 organisasi kehumasan, di tingkat provinsi ada 33 organisasi kehumasan, dan ditingkat pusat yang tergabung dalam Bakohumas ada 183 instansi.

Sehingga jika diakumulasikan, terdapat 618 pusat pengelolaan informasi dan penyebaran informasi serta layanannya. Menurut Menkominfo, ini merupakan kekuatan yang cukup besar dalam rangka menyebarluaskan informasi kebijakan Pemerintah baik pusat maupun daerah.

Sementara itu Menpan Taufik Effendi mengungkapkan, ada tujuh strategi humas pemerintah seperti tercantum Peraturan Menpan No. 12 tahun 2007 tentang Pedoman Umum Humas di Lingkungan Instansi Pemerintah yaitu, pembangun hubungan internal dan eksternal, penyelenggara pertemuan antar instansi, institusi yang tidak diskriminatif, penyelenggara koordinasi antar intansi, penyedia informasi pemerintah, pengatur pertemuan instansi pemerintah dengan media massa dan pendorong upaya pemberdayaan masyarakat.

Menurut Taufik Effendi, fungsi humas pemerintah yaitu sebagai juru bicara lembaga, fasilitator, memberi pelayanan informasi kepada publik, menindaklanjuti pengaduan publik, menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa lembaga, menciptakan iklim hubungan internal dan eksternal yang kondusif dan dinamis, serta menjadi penghubung lembaga dengan pemangku kepentingan.

Anugerah Media Humas 2007

Usai pertemuan tahunan Bakohumas tingkat nasional, pada malam harinya di tempat yang sama diselenggarakan Anugerah Media Humas (AMH) 2007 oleh Bakohumas. AMH merupakan ajang kompetisi karya-karya humas pada lembaga baik Departemen, LPND, BUMN, Polda dan PTN.

Departemen Pekerjaan Umum (PU) berhasil mendapatkan penghargaan beberapa kategori AMH 2007 diantaranya mendapat juara I pada media Profil Lembaga/Perusahaan kategori peserta Departemen, LPND, dan Pemda. Juara II dan III untuk kategori ini diraih Pemda Kalimantan Timur dan Mahkamah Konstitusi.

Untuk kategori yang sama Departemen PU juga berhasil merebut juara II pada bidang lomba poster dan bidang lomba Merchandise. Selain itu, departemen PU juga mendapat penghargaan untuk bidang lomba Leaflet, Kalender dan Laporan Tahunan. Sehingga secara keseluruhan, Departemen PU berhasil memenangkan enam bidang lomba pada AMH 2007.

Penghargaan AMH diserahkan kepada para pemenang oleh Menkominfo M. Nuh, Sekretaris Jenderal Depkominfo Ashwin Sasongko Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Widiadnyana Merati dan Rektor ISI Denpasar I Wayan Rai secara bergantian.

Ketua Bakohumas Subagio dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan AMH merupakan bentuk apresiasi terhadap para Humas di lembaga Pemerintahan. Keberhasilan penyelenggaraan AMH 2007 dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang mendaftarkan instansinya dalam ajang ini.

”Keberhasilan penyelenggaraan Anugerah Media Humas 2007 menunjukkan tingkat kesadaran petugas Humas pemerintah akan pentingnya media kehumasan,” ucap Subagio.

Kategori AMH 2007 dibagi menjadi tiga yaitu, pertama kategori peserta Departemen/LPND/Pemda yang diikuti 95 peserta dengan 258 kategori media. Kedua kategori, BUMN diikuti oleh 21 peserta instansi dengan 90 kategori media. Dan ketiga, kategori peserta PTN yang diikuti 17 PTN dengan 70 kategori media.

Subagio menjelaskan ada tiga aspek yang menjadi penilaian dalam AMH yaitu perspektif kehumasan, substansi, serta desain dan penyajian. Untuk ajang tahun ini, AMH memperebutkan juara umum di masing-masing kategori peserta.

Subagio mengatakan, humas Pemerintahan memiliki peran strategis dalam mengkomunikasikan lembaga kepada publiknya. Peran Humas dalam lembaga ialah sebagai mediator antara lembaga dengan karyawan dan antara lembaga dengan publik eksternalnya sehingga tercipta hubungan yang harmonis.

Untuk menciptakan hubungan yang harmonis, menurut Ketua Bakohumas, Humas harus menciptakan media komunikasi yang tepat. Media komunikasi juga berfungsi sebagai pembentuk reputasi/citra lembaga, penciptaan rasa memiliki dari pekerja terhadap lembaganya serta sebagai pembina budaya perusahaan. (ew/rnd)

Tugas Manajemen Humas contoh peranan PR dalam perusahaan

Humas Perusahaan

Public Relations

HUMAS ADALAH SEGALANYA BAGI PERUSAHAAN

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau sebuah organisasi dengan kepentingan publik, dan nmerencanakan serta melaksanakan program aksi untuk memeroleh pengertian dan dukungan public.

Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif.

Pekerjaaan humas perusahaan bukan saja mengumpulkan artikel, dan terkesan ‘omong doang’, namun dalam pekerjaannya kita harus melakukan hal-hal penting seperti survey tempat, dan melakukan evaluasi tentang apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu kesalahan pahaman masyarakat tentang perusahaan tempat dimana humas itu bekerja, maka ia harus bisa mengakali dengan cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut.

Pekerjaan humas sangat erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan. Humas perusahaan harus bisa mencari penyebab terjadi kesalah pahaman dengan media massa. Media massa yang hanya ‘asal mencari berita’ biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara sepihak tentang hal yang terjadi pada suatu perusahaan. Memang itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat penting, karena dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang dianggap salah.

Humas perusahaan harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting).

Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran humas, bukan hanya menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. Humas juga harus bisa membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas dari two way communication (Komunikasi dua arah).

Pekerjaan humas tentu saja tidak terlepas dari prinsip komunikasi, yaitu menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Keefektifan suatu komunikasi baru akan tercapai bila timbulnya saling pengertian antara komunikasi dan komunikator, atau bisa dikatakan timbulnya persepsi yang sama tentang memaknai suatu hal.

Humas perusahaan adalah tulang punggung perusahaan, jika perusahaan itu ingin mendapatkan reputasi yang baik di mata masyarakat, maka perusahaan itu harus mempunyai humas yang bisa meningkatkan citra perusahaan tersebut, karena perusahaan akan mempunyai citra yang baik, jika humasnya pun baik.