Jumat, 12 Desember 2008

:: Objective PR & Interest Stakeholders ::


PENETAPAN OBJECTIVE DAN MENGELOLA STAKEHOLDER
DALAM
PUBLIC RELATIONS
Resume
I. PENETAPAN OBJECTIVE
Objective PR dapat di definisikan sebagai suatu pernyataan tertulis dan jelas tentang hal-hal yang mesti di capai pada bagian PR selama kurun waktu tertentu, dengan menggunakan kurun waktu tertentu , dan konsisten dengan objective perusahaan secara
menyeluruh(Overall Company Objectives ).
Public relations (PR) memerlukan struktur yang fleksibel,organic, responsive, dan kreatif. Namun, struktur yang organic dan kreatif dapat berakibat buruk bila seseorang tidak mempunyai pegangan dan arah yang jelas. Banyak Praktisi PR yang terlalu asik dengan diri sendiri sehingga kehilangan disiplin dan morolitas kerja.
Untuk memantapkan kerja seseorang praktisi PR dalam iklim yang organic,dibutuhkan adanya objective,Objective adalah titik spesifik yang hendak dituju,dulu praktisi PR di Indonaesia sering menghadapi masalah karena titik yang hendak dicapai perusahaan secara menyeluruh tidak begitu jelas.
Dengan berkembangnya konsep-konsep manajemen, belakangan ini perusahaan modern telah mampu menetapkan secara spesifik kemana perusahaanya akan dibawa, titik ini disebut corporate goals,dua macam corporate goals, yakni:
· Official Goals(mission)Yaitu maksud perusahaan didirikanMission disebut official goals karena isinya terlampau umum dan sangat idealis.
· Operative GoalsMerupakan penjabaran yang lebih realistis atas operasi perusahaan. Biasanya bersifat jangka pendek
Hubungan antara Mission & ObjectiveDalam merumuskan objective,seorang praktisi PR berpegang pada operative goals terutama yang menyangkut overall performance.
Syarat sebuah objective
Untuk memperolah pegangan yang memadai, objective PR hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Harus dinyatakan secara tertulis
2. Harus dinyatakan secara jelas dan singkat
3. Harus spesifik pada batasan tertentu
4. Harus mencakup batasan waktu yang spesifik
5. Objectifve harus dapat dinyatakan dalam ukuran yang terukur
6. Objective PR harus konsisten dengan objective perusahaan secara menyeluruh
7. Objective harus dapat dijangkau, tetapi tetap memberi tempat yang menantang untuk merangsang usaha.
Dasar penentuan Objective : Riset
Bagaimanapun juga, untuk dapat menentukan objective pada bagiannya, orang –orang PR perlu bersandar pada data riset.sesuai dengan aturan atau syarat yang ditetapkan , objektvef harus dapat dinyatakan secara spesifik.Dalam perumusan objective, penting bagi orang-orang PR untuk
mem_PR_kan gagasannya kepada tokoh kunci di dalam perusahaan. Hal yang paling penting adalah memperoleh dukungan dari pimpinan puncak dan bila perlu pemegang saham.
Dibeberapa kegiatan PR sangat mulia dan berkaitan erat dengan masalah strategi, dikatakan bahwa PR mempunyai misi yang mulia karena PR dapat dipakai untuk utjuan komersil dan nonkomersil.melihat perananny ayang mulia dan unik tidak jarang PR memerlukan bobot etika yang tingkatannya sangat tinggi, yakni: rapat pemegang saham.

Objective PR dan PemasaranLima model yang menghubungkan PR dan Marketing,yaitu

1.Terpisah tapi fungsinya samaModel ini mendekati model tradisional dalam pemasaran dan PR,dimana masing-masing berdiri pada sudut yang berbeda karena ilmunya berbeda.

2.Sama fungsinya tetapi tumpang tindihBidang yang paling sering tumpang tindih adalah peluncuran produk yang melibatkan publisitas pers.

3.Pemasaran sebagai fungsi yang lebih dominanPandangan ini berdasarkan pemikiran bahwa Corporate Public Relation merupakan bagian dari Corporate Marketing.

4.Public Relasion sebagai fungsi yang lebih dominanYakini dan percaya bahwa PR-lah yang harus mengendalikan pemasaran.

5.Pemasaran dan PR mempunyai fungsi yang sama keduanya mengenal istilah segmentasi pasar, perilaku konsumen, persepsi, sikap, dan citra.

II. MENGELOLA STAKEHOLDER

Stakeholder MapStakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam keberhasilan perusahaan.

Stakeholders


Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.Tugas PR dalam hal ini adalah membina hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi.

Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Secara umum, stakeholders dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni stake holders internal dan stakeholders
eksternal. Sering timbul kesalahpahaman pada masyarakat awam bahwa ruang lingkup pekerjaan PR terbatas pada stakeholders eksternal.
Anggapan ini tidak benar, karena PR bertugas membina hubungan yang serasi dan saling percaya, baik dengan pihak-pihak di luar perusahaan, maupun didalam perusahaan.Interest dan kepentingan masing-masing stakeholders.

Stakeholders internal

unsur-unsur pemegang stakeholders internal adalah pemegang saham, Manajer dan top executives, karyawan,dan keluarga karyawan.Dalam manajemen modern, keberhasilan
perusahaan untuk memperoleh kepuasan stakeholders dapat dijadikan indicator keberhasilan perusahaan.
Dikebanyakan perusahaan, kedudukan PR dewasa ini dirangkap oleh seorang corporate secretary. hal ini tidak lain karena kedekatan posisi seorang corporate secretary dengan pimpinan puncak.


Stakeholders eksternal

Stakeholders eksternal adalah unsur-unsur yang berada di luar kendali perusahaan (uncontrollable)Beberapa unsur pada stakeholders eksternal yang dianggap penting adalah Konsumen,bank,pemerintah, pesaing dan komunitas.Usur-unsur dalam lingkungan eksternal cenderung lebih
kompleks dan lebih sukar dikendalikan perusahaan. Semakin kompleks unsure tersebut semakin besar kemungkinan perusahaan menciptakan departemen baru. maka lahir beberapa istilah-istilah Government PR, Community Relations,IndustrialRelations, Financial relations, Press relations dan sebagainya.mereka adalah orang-orang yang specialis dibidang PR yang membatasi diri pada stakeholders tertentu.

Tidak ada komentar: