Kamis, 16 Oktober 2008

Tugas Manajemen Humas contoh pembuatan Advetorial :

Teknik Menulis & Usaha Sebagai Penulis Teknologi Informasi


Onno W. Purbo

Seorang penulis khususnya penulis teknologi informasi (IT), sebetulnya
banyak berfungsi seperti seorang .tukang sulap. yang membeberkan
.rahasia sulap. bagi masyarakat. Berbagai rahasia, teknik konfigurasi,
teknik perancangan di ungkapkan secara detail dalam buku maupun artikel
IT bagi masyarakat luas. Di satu sisi menguntungkan produsen peralatan
/ software teknologi informasi karena demand / pasar / market akan
kebutuhan IT masyarakat menjadi lebih terbuka. Di sisi lain, mungkin
akan mengurangi pendapatan & kesempatan usaha para konsultan teknologi
informasi karena masyarakat menjadi tidak memerlukan jasa para
konsultan tsb. lagi.

Filosofi dasar seorang penulis IT yang sukses sebetulnya tidak berbeda
dengan seorang guru. Kesuksesan seorang penulis dapat di nilai dari
jumlah pembaca yang sukses dalam menguasai dan mengimplementasikan
teknologi informasi. Dari sisi penulis, bahasa & teknik pembahasan .
penyampaian secara sederhana hal yang kompleks menjadi mudah di
mengerti pembacanya.. Tentunya semua ini akan di bantu oleh jalur
distribusi penerbit buku tsb.

Untuk menjadi seorang penulis IT yang baik, mau tidak mau, banyak
membaca, banyak berdiskusi, harus fokus pada hal yang cukup spesifik
dalam bidang IT, dan tentunya harus fokus pada hal-hal yang penulis
sukai. Akan sangat sulit menulis hal yang tidak kita sukai.

Beberapa trik sederhana bagi pemula dalam menentukan topik, antara
lain, aktif dalam berdiskusi di mailing list di Internet akan sangat
membantu untuk memfokuskan diri, mengasah kemampuan, maupun memberikan
masukan arah keinginan pembaca. Membaca berbagai referensi & dokumen di
Internet dari hasil diskusi / perdebatan di Internet. Mencoba /
berexperimen dengan teknologi. Jangan lupa, mendokumentasikan secara
terstruktur berbagai referensi, diskusi maupun hasil experimen yang
kita lakukan. Sering kali proses ini memerlukan ketekunan, ketelatenan
dalam perioda yang cukup lama . beberapa tahun.

Teknik menulis yang paling sederhana akan sangat terbantu oleh power
point untuk mengatur alur cerita. Sambil menyiapkan informasi
pendukung, seperti, gambar, blok diagram, dan listing program.
Keberadaan alur cerita power point akan sangat memudahkan kita
menuangkan kata-kata dalam naskah, baik itu artikel maupun naskah bab
sebuah buku. Jika semua data pendukung telah siap, biasanya membutuhkan
waktu sekitar satu dua bulan untuk menulis naskah buku.

Biasanya sebuah buku pemula tidak lebih dari 150-250 halaman agar harga
jual tidak melebihi Rp. 20.000,-. Di atas Rp. 20.000,- orang akan
berfikir dua kali untuk membeli buku tersebut.

Sebuah penerbit biasanya akan menilai kelayakan sebuah naskah IT dari
berapa besar pembaca-nya semakin banyak pembaca-nya semakin baik sebuah
naskah. Seorang penulis perlu meyakinkan penerbit melalui abstrak,
gambaran umum isi naskah, daftar isi, target pembaca, besarnya
komunitas pembaca, tentunya track record penulis akan sangat menentukan
bagi penerbit untuk menentukan pilihan. Pembangunan track record dapat
dilakukan melalui keaktifan menjawab di mailing list maupun menulis
artikel-artikel pendek di majalah-majalah.

Ada beberapa metoda royalti yang dapat di anut, misalnya, membeli
seluruh naskah di awal, atau berdasarkan jumlah penjualan . biasanya
sekitar 10% dari harga buku. Adalah normal seorang penulis memperoleh
Rp. 5 juta dari penjualan 5000 eksemplar buku. Sementara naskah artikel
2-4 halaman Word di media cetak biasanya di hargai antara Rp.
150-250.000 / artikel. Tentunya semua merupakan hasil negosiasi.

Yang menarik dari sebuah proses penulisan buku adalah terbentuknya
masyarakat yang semakin pandai dan mengerti teknologi informasi. Ciri
khas teknologi informasi, sebagian besar trik, detail implementasi,
bahkan konsep terbarunya biasanya tidak pernah diajarkan di lembaga
pendidikan formal karena kurikulum DIKNAS biasanya sangat ketinggalan
jaman. Konsekuensinya, buku dan artikel IT menjadi andalan utama banyak
vendor peralatan & software komputer dalam mendidik calon pembeli
peralatan mereka. Proses diseminasi melalui buku dan artikel IT dengan
pembaca ribuan bahkan puluhan ribu menjadikan proses marketing menjadi
sangat murah di bandingkan proses marketing konvensional menggunakan
advetorial di media atau mengorganize ceramah, seminar, workshop yang
hanya menampung ratusan peserta.

Tidak heran jika banyak vendor-vendor komputer atau software terkemuka
akan berusaha mendekatkan diri dengan para penulis atau redaksi koran
agar produk-nya di review atau menjadi contoh dalam berbagai buku dan
artikel yang ditulis. Pinjaman peralatan atau software untuk di review
dan dicoba adalah normal pada seorang penulis IT.

Sering kali, para pembaca tetap membutuhkan proses tatap muka untuk
dapat mengerti dengan baik berbagai teknik yang di jelaskan dalam
sebuah buku. Untuk keperluan ini, sebuah vendor / distributor tidak
segan-segan menuangkan sponsorship untuk mendukung acara-acara demo,
workshop tentang detail teknologi informasi yang biasanya jarang
diadakan di Indonesia.

Kita di Indonesia masih sangat jarang sekali penulis IT yang berani
menyingkap rahasia teknologi informasi dan sering menuliskan secara
detail tekniknya. Adalah kesempatan emas, bagi mereka untuk terjun ke
bidang penulisan IT yang tidak terlalu banyak persaingannya. Tentunya
seorang penulis IT tetap harus menjaga dirinya agar tetap netral tidak
berpihak pada salah satu vendor secara spesifik agar review yang
dilakukannya lebih berkualitas. Apa yang baik harus dikatakan baik, apa
yang yang jelek harus dikatakan jelek

Tidak ada komentar: